Thursday, October 4, 2012

Di Kala Hujan

Kududuk di teras rumah tempatku kini bernaung
Ditemani buku catatan pemberian sahabatku tersayang dan sebuah pena
Handphone tergeletak dalam diam di meja tepat di hadapanku seakan menunggu sebuah getaran muncul sebagai penanda pesan dari sahabatku datang
Di hadapanku terhampar atap rumah yang kini menyesaki kota yang kudiami
Awan kelabu membentang indah di angkasa dan hujan membasahi bumi perlahan tapi pasti
Di sudut mataku terlihat tiga orang anak sedang bermain di atap rumah mereka menyambut hujan, merasakan nikmat, dan membiarkan tubuh mereka basah sambil sesekali memanggilku, melambaikan tangan mungil mereka yang membuatku ikut melambaikan tangan sebagai pertanda bahwa aku mendengar teriakan kebahagiaan yang mereka alunkan
Di sisi lain suara bambu yang dipukul dengan kayu ikut meramaikan sore ini
Para penjual bakso kelling terus berusaha menembus hujan sambil mencari nafkah tuk orang terkasih yang menunggu di rumah dan berharap mereka bisa menyalurkan sedikit kehangatan dari bakso hangat yang mereka jual kepada para pembelinya

Hujan ..
Ahh~ rasanya sudah lama aku tak menikmatinya
Menikmati ciptaan kesegaran milik Tuhan yang menerpa tubuh dan memberikan kesejukan tiada tara
Kesejukannya merasuk ke tulang sambil membawa rasa tenang ikut bersamanya
Menikmati kesejukan dan fenomena yang sudah lama kuacuhkan dengan kesibukan duniawiku yang terus bertambah

Di sore ini ..
Hujanku tuk pertama kalinya datang setelah lama menghilang tertelan kehidupan manusiawiku

0 appreciations:

Post a Comment

 
비 빈 2094 Blogger Template by Ipietoon Blogger Template