Friday, February 2, 2018

Now..



Now..
Use both your eyes and ears to listen..
Hear the words that we barely uttered..
See our eyes screaming in silence..
Hear the tears behind those grandiose smile..
See the shaking hands behind those tough chest..

Now..
Process the voice with your heart..

Now..
Can you hear us?
...
Can you..
...
Really hear us..
Screaming for help??
...
Wept??
...
Crawling to reach others hand??
...

And Now..
Can you feel
That we failed to help ourself..

Stop!
All you have to do is just Stop!

Stop judging us!
We know that every human have their own view
We know that what we think and do might make you disagree
But hold it in your heart
Save it for yourself

Stop comparing us!
Our feeling cannot compared with others
Because what we experienced different with others
Because you just never exactly know what we have been through

Stop telling what we should do!
Because we actually know that
We also wish we could just do that, but in fact we couldn't or not just yet

And Stop right there..
Right beside us..

Just stay..
And stay silent..

Just keep both your eyes and ears open for us
Just listen..

And let ourself heal by your presence
By your sincerity

And that's just right
That's what we actually need for you..

Penulis Malas

Aku bertemu dia..
Seseorang yang terus bermimpi..
"Aku ingin bisa membantu menginspirasi dan ada bagi orang lain melalui tulisanku," katanya saat kutanya perihal mimpinya.

Dia ingin menerbitkan sebuah buku..
Kertas dan buku baginya memiliki efek magis
Dia mampu menemani manusia di kala sepi
Dan dia mampu membangkitkan mimpi
Dia memiliki kekuatan untuk memunculkan harapan
Dan juga keberanian..

Namun, dia tidak pernah pandai memunculkan kata-kata indah
Dia pun tak mampu menguatkan dirinya mencari waktu tuk mengabdikan diri pada pena

"Aku mengerti bahwa penulis menjadikan darah sebagai tintanya," Ungkapnya saat aku bertanya-tanya.
Dia mengerti bahwa proses menulis tidak hanya tidak mudah
Dia mengerti bahwa pena membutuhkan dedikasi

Namun, karyanya terhenti saat permulaan tercipta
Idenya deras menderai hingga inderanya tak mampu mengimbangi
Idenya sirna sebelum ototnya selesai bergerak

Sungguh penulis yang bodoh
Penulis yang lemah
Pun tidak berdedikasi
Kemauannya tak sebesar palang yang harus dia lompati

Namun, dia terus menulis
Kata singkat yang berbenak di hatinya
Huruf yang mampu diimbangi ototnya

Dia terus menyimpan di benaknya
Harapan akan kelak dirinya mampu menemani manusia lainnya

Karena dia telah pernah..
Dia pernah merasakan penyesalan dan kesedihan akan kehilangan
Dia telah kehilangan seseorang yang gagal dalam hidupnya
Dia telah melihat seseorang yang kesulitan dalam hidupnya
Dia melihat seorang itu mencabut waktunya karena kesulitannya menjadi kegagalan
Dia telah kehilangan seseorang yang tak ia sangka
Dan dia tidak ingin kehilangan orang lain karena hal yang sama
Dia tidak ingin merasa neraka yang sama
Lagi..

Itu dia..
Perempuan yang kutemui..
Yang terus bermimpi..
 
비 빈 2094 Blogger Template by Ipietoon Blogger Template