Terngat jelas di memoriku saat terkhir kulihat tidurnya
Begitu tenang, damai, hilang sudah rasa sakitnya
Setelah berjuang tuk waktu yang tak singkat
Perangi kanker yang gerogoti tubuhnya
Tak dapat kubendung buliran ini
Saat kuingat sosoknya
Saat kuingat betapa aku mengabaikannya
Sungguh menjijikkan aku sebagai manusia
Saat aku jarang berkunjung untuknya
Ku tak pernah punya cukup waktu tuk sekedar ucapkan "Nenek, bertahanlah"
Terlalu kuhabiskan waktuku tuk kejar prestasi dunia
Nenek ..
Maafkan aku
Maafkan cucumu
Yang tak pernah bisa menjadi cucu yang kau banggakan
Yang tak pernah bisa menjadi cucu yang menemanimu selalu
Nenek ..
Maafkan aku
Maafkan cucumu
Yang abaikan nasehatmu
Yang membenci laranganmu
Yang acuhkan dirimu
Yang tak mau mengerti makna dari ucapanmu
Nenek ..
Sungguh kurindukanmu
Sungguh jauh di dalam lubukku aku mencintaimu
Sunggu ku selalu menyayangimu
Nenek ..
Maafkan aku
Yang tak bisa tunjukkan cinta kasihku untukmu
Nenek ..
Bagaimana kabarmu?
Apakah kini kau sedang bernyanyi bersama malaikat?
Nenek ..
Apa kau mempercayaiku?
Percayakah bahwa aku masih mengingat nasehat bijakmu?
Tuhan ..
Peluklah nenekku
Kasihilah dia
Hapuskan dukanya
Dan tolong bisikkan padanya
Bahwa Aku Sangat Mencintai Nenek
Bahwa Aku Sangat Merindukan Nenek
Bahwa Aku Sungguh Ingin Meminta Maaf Pada Nenek
Nenek ..
Bolehkah aku berjanji padamu
Bahwa aku akan buatmu bangga akan diriku
Sebagai sedikit permintaan maafku yang terlambat
Nenek ..
Aku sungguh merindukanmu ..
Aku bersungguh tuk ucapkan maaf padamu
To My Lovely Grandma Who Will Always in My Heart (December 9th, 2008)
0 appreciations:
Post a Comment